Jumat, 28 Agustus 2009

BRITISH COUNCIL




Akan ada pemandangan berbeda di kompleks P4TK – Sawangan pada tanggal 11-13 Agustus 2009 nanti. Bahasa Inggris bakal dijumpai dalam suatu kegiatan olahraga. British Council bermitra dengan Porstmouth Football Club, atau lebih dikenal dengan julukan The Pompey, juara FA Cup 2008, kembali mengadakan turnamen olahraga antar sekolah Pompey Double Club Indonesia (PDCI).

Turnamen ini merupakan bagian dari program School Links yang diprakarsai oleh British Council. Secara umum, school links bertujuan membangun kemitraan sejajar antara sekolah di Indonesia dan Inggris sehingga guru dan siswa antarsekolah bisa bekerja sama saling bertukar pengalaman. Secara khusus, PDCI memberikan alternatif program pembelajaran bahasa Inggris secara aktif untuk anak usia 13-15 tahun dengan menggunakan olahraga sebagai media. Olahraga dipilih karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah menyatukan banyak orang.

“Penggunaan media olahraga untuk pembelajaran bahasa Inggris merupakan suatu metode kreatif yang akan melibatkan seluruh elemen sekolah, dan dapat memperkaya metode belajar yang diterapkan di kelas”, menurut Keith Davis, Country Director British Council.

Turnamen Pompey tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah sukses diluncurkan pertama kali pada tahun 2008. Para murid laki-laki akan bertanding futsal, sementara murid perempuan bertanding voli. Selain olahraga, akan digelar juga kompetisi bahasa Inggris untuk murid laki-laki maupun perempuan. Turnamen diikuti oleh hampir 500 siswa dari 14 SMP Muhammadiyah yang berasal dari empat provinsi, yaitu DKI Jaya, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sebelum turnamen digelar, di tiap sekolah peserta diadakan pelatihan bahasa Inggris dan sepak bola/bola voli selama 12 pekan. Selain teknik permainan, pembimbing juga menanamkan sikap fair play, kepemimpinan, dan optimisme kepada para peserta.

“Melalui program ini, siswa/i Muhamadiyah dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan teknologi informasi, melatih jiwa kepemimpinan dan kemahiran dalam bidang olahraga. Komunikasi dan interaksi antara sekolah-sekolah peserta di Indonesia dengan sekolah-sekolah mitra mereka di Porstmouth, Inggris sepanjang periode pelatihan dapat membangkitkan orientasi internasional yang membuka kesempatan untuk saling belajar dan mengenal budaya. Dalam jangka panjang program ini akan dapat bermanfaat untuk mengembangkan wawasan, jaringan, dan kerja sama dengan lembaga dan masyarakat Inggris secara luas.” Demikian menurut Drs. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Selain Pompey, mitra lain yang digandeng British Council adalah Muhammadiyah, ormas Islam kedua terbesar Indonesia yang memiliki 29 juta anggota, serta Asian Soccer Academy (ASA), sebuah lembaga pelatihan sepak bola untuk anak-anak muda. ASA menggunakan metode pelatihan Eropa dengan tenaga pelatih asing dan Indonesia untuk membimbing pemain muda sanggup bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Keterangan Tambahan:

Daftar 14 sekolah peserta:

  • Jakarta: SMP Muhamadiyah 31 Rawamangun Jakarta, SMP Muhamadiyah 22 Pamulang Jakarta, SMP Muhamadiyah 4 Cipondoh Jakarta

  • Yogyakarta: SMP Muhamadiyah 1 Yogyakarta, SMP Muhamadiyah 2 Yogyakarta, SMP Muhamadiyah 3 Yogyakarta

  • Jawa Tengah: SMP Muhamadiyah 1 Muntilan, SMP Muhamadiyah 1 Klaten, SMP Darul Ikhsan Muhammadiyah Sragen

  • Jawa Timur: SMP Muhamadiyah 2 Surabaya, SMP Muhamadiyah 5 Surabaya, SMP Muhamadiyah 9 Surabaya, SMP Muhamadiyah 1 Sidoarjo, SMP Muhamadiyah 2 Taman Sidoarjo

ASA Program

18 Pelajar Muhammadiyah ke Inggris

Sepak Bola Antarkan 18 Pelajar Muhammadiyah ke Inggris

London, 20 Mei 2008 10:10
Sepak bola mengantarkan 18 pelajar SMP Muhamadiyah dari DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Tengah, untuk mengikuti program pelatihan sepak bola selama seminggu di Portsmouth, Inggris. Dua di antaranya terpilih menyaksikan langsung pertandingan Piala FA di Stadion Wembley.

Rombongan para pelajar yang disertai guru pembimbing dan petugas dari British Council Indonesia itu mengadakan pertemuan dengan Duta besar RI yang berkuasa penuh untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Yuri Octavia Thamrin dan Direktur Operasi British Council London Mark Robson di KBRI London, Senin malam.

Dubes menyambut baik kerjasama yang dilakukan oleh DPP Muhamadiyah, British Council dan Asian Soccer Academy (ASA) serta Pompey Double Club Portsmouth. Program kerjasama empat instansi seperti ini perlu mendapat dukungan, katanya.

Program ini tidak saja baik bagi siswa dalam mempelajari sepak bola langsung dari negara yang olahraga sepak bola sangat maju tetapi juga dalam rangka meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para siswa dan interaksi antar kultural yang dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat, katanya.

Dubes mengakui pengalaman para siswa selama berada di Inggeris akan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan merupakan pengalaman yang baik.

Sementara Linda Djayusman, project Officer Learning and Creativity British Council (BC) Jakarta mengatakan program ini merupakan kerjasama empat lembaga yaitu British Council Jakarta, DPP Muhamadiyah yang menyediakan siswa, ASA yang memberikan pelatihan sepak bola kepada anak anak, dan Pompey Double Club Portsmouth yang menampung mereka selama di Inggeris.

Linda mengatakan bahwa BC mendisain program `school link` ini sebagai salah satu bentuk dari program pembelajaran alternatif untuk siswa SMP yang tidak melulu belajar bahasa Inggris di kelas tetapi juga langsung ke lapangan dan bahkan melalui kegemaran siswa seperti olahraga sepak bola.

Menurut Linda, para siswa SMP Muhammadiyah ini tidak saja diasah kemampuan bahasa Inggeris dan olahraga mereka, tetapi juga kemampuan lainnya seperti kerja dalam tim, kepemimpinan dan permainan yang jujur yang nantinya diharapkan akan berguna bagi masa depannya.

Pada kesempatan itu pelatih sepak bola dari Asian Soccer Academy (ASA Asia Foundation) Benny Christian mengatakan bahwa adalah suatu kesempatan yang sangat berharga ketika ia bersama dua anak didiknya dapat menyaksikan langsung pertandingan final Piala FA di Wemble Stadion, bersama dua wakil media dari Indonesia.

Hariyo dari SMP M 2 Jogyakata dan Akbar dari SMP Muh 1 Klaten, terpilih dari 18 siswa yang mengikuti program kerjasama, yang merupakan kelanjutan dari kedatangan PM Inggeris Tony Blair ke Indonesia dua tahun lalu itu, untuk menyaksikan langsung pertandingan sepak bola yang harga karcisnya cukup mahal.

Sementara itu Clare Martin dari Pompey Double Club Portsmouth mengatakan terpilihnya Club mereka untuk bergabung dalam program kerjasama ini merupakan suatu kehormatan

Para pelajar tidak saja diajarkan belajar sepak bola tetapi juga diajak mengikuti berbagai aktivitas di luar kelas diantaranya melakukan kunjungan ke lapangan sepak bola Portsmouth, dan melakukan pertandingan dengan siswa di Warblington School.

Selain itu para siswa juga diajak berkunjung ke kapal perang HMS Victory, menyaksikan pertunjukan balet Swan lake di Vienna Festival Theater, bermain di taman Fratton Park, menyaksikan pertandingan final Piala FA Cup yang dimenangkan oleh Portsmouth FC, dan ikut berparade keliling kota untuk merayakan kemenangan Portsmouth FC

Pompey Double Club (SMP Muhammadiyah 1 Klaten)

KLATEN – Sukses membangun pendidikan secara bertahap, Muhammadiyah semakin mendapatkan kepercayaan dari pemerintah luar negeri. Kali ini, Kementrian Luar Negeri United Kingdom British Council dan Muhammadiyah berkerjasama dalam bentuk metode pengajaran bahasa Inggris melalui media olah raga, Pompey Double Club Program. “Metode pengajaran ini lebih ditekankan melalui permainan Futsal dan Bola voli,Dengan mentransfer materi dari Pourtmouth FC, metode ini terbukti cukup berhasil di Eropa,” kata perwakilan British Council,Mr.Iwan n' Mr.Beni saat mengikuti program ini di SMP Muhammadiyah 1 Klaten ....


I LOVE POMPEY DOUBLE CLUB(Pourtmouth FC)
Klaten - Sukses membangun pendidikan secara bertahap, Muhammadiyah semakin mendapatkan kepercayaan dari pemerintah luar negeri. Kali ini, Kementrian Luar Negeri United Kingdom British Council dan Muhammadiyah berkerjasama dalam bentuk metode pengajaran bahasa Inggris melalui media olah raga, Pompey Double Club Program. “Metode pengajaran ini lebih ditekankan melalui permainan futsal dan bola voli. Dengan mentransfer materi dari Pourtmouth FC, metode ini terbukti cukup berhasil di Eropa,” kata perwakilan British Council,Mr.Iwan n' Mr.Beni saat mengikuti program tersebut di SMP Muhammadiyah 1 Klaten ..

"Pompey Double Club" UK visit massive success!


On 12th May 2008, ASA, in association with the British Council and
Portsmouth F.C., sent 18 elite Muhammadiyah students to Portsmouth and
London (UK) to celebrate the "Pompey Double Club Indonesia" inter-cultural
schools linkage project. Accompanied by Head Coach & Technical Project Manager, Benny Christian, the children participated in an intensive 8 day
education through sports activities program which included Portsmouth
schools "Pompey Double Club" workshops, football and volleyball matches,
Portsmouth F.C. team training sessions before travelling to Fratton Park
and Wembley to watch the FA Cup Final!

ASA & Pompey Double Club


n association with British Council and Muhammadiyah schools, ASA has formed a strategic partnership with English Premier League (EPL) club, Portsmouth F.C., for Indonesia whereby ASA delivers their highly successful POMPEY DOUBLE CLUB program to schools nationwide:

POMPEY DOUBLE CLUB INDONESIA with a tagline ‘KICK & LEARN’ is a program for UK and Indonesian students to develop their English & soft skills (leadership, team work & fair play) through sports.

POMPEY DOUBLE CLUB INDONESIA = ENGLISH + SPORTS + SCHOOL LINKAGE

Key program messages:
• POMPEY DOUBLE CLUB INDONESIA will help participating students to improve
their English language skills
• POMPEY DOUBLE CLUB INDONESIA will help participating students to improve
their leadership skills, fair play and other positive attitudes
• POMPEY DOUBLE CLUB INDONESIA provides opportunities for education
internationalization through links between Portsmouth and Indonesian schools
• POMPEY DOUBLE CLUB INDONESIA provides opportunities for participating
students to learn other culture, religions, country, etc
• Football brings people together

ASA Kicked off the annual program in November 2007 with 9 Muhammadiyah pilot schools based in Jakarta and Central Java. A fun sports tournament, suppported by Pak Din Syamsudin, was held in Jakarta and Yogyakarta in March 2008. In May 2008, 20 players travelled to the UK to engage in an 8 day inter-cultural activity program involving student exchanges, coaching clinics, english language workshops, tours (including Fratton Park and Wembley) together with an Portsmouth F.C. vs. Cardiff City FA Cup Final visit!